Jumat, 26 April 2013

Pembaca Berita

Nama : Devi Kusuma Nur Huda NIM : 1102375 Kelas : Dik 1A Halo selamat sore pemirsa, jumpa lagi pada fokus sore ini. Topik utama kita sore ini adalah “Mahasiswa UPI Tewas Dipukuli.” Inilah pemirsa dengan saya Devi dalam fokus sore ini Detik-detik setelah pergantian tahun Andri Wardiansyah (22), mahasiswa tingkat akhir jurusan seni musik Universitas Pendidikan Indonesia, ditemukan tewas di Jalan Cipaganti, tepatnya di samping Rumah Mode Minggu dini hari (1/1) setelah pergantian malam tahun baru. Rekan korban, Bendra Anggrena Swara (20) mengatakan, karena ia cukup dekat dengan Andri, ia tahu malam itu ia manggung di Jatinangor. “Saya tahu Andri manggung di Jatinangor. Namun, sekitar pukul 02.00 dini hari, saya dapat kabar Andri dipukuli. Beberapa saat kemudian setelah saya dapat kabar Andri dipukuli ternyata kabar itu benar. Saat ditelepon ke HP Andri, yang angkat polisi dan setelahnya saya dan Dani langsung ke TKP. Dan melihat Andri sudah tergeletak dengan penuh darah. Namun, Handphone, dompet dan motornya tidak diambil,” ujar Bendra Anggrena Swara (20), rekan Andri saat ditemui di Buah Batu, minggu (1/2). “Andri itu pemain saxophone. Dia nggak punya grup band, cuma sering diminta bantuan sama band. Termasuk waktu manggung di Jatinangor” ujarnya lagi. Saat ditemukan telah tewas, kata Bendra, barang-barang Andri termasuk Handphone, dompet, dan motor sama sekali tidak hilang. “Itu yang bikin aneh. Barang-barang Andri tidak ada yang hilang. Namun yang bikin aneh lagi, yang hilang cuma saxophonenya saja, yang lain tidak hilang.” Menurutnya, jenazah sempat dibawa ke RSHS Bandung kemudian dijemput oleh orangtua Andri menuju Pandeglang.” Jenazahnya tadi siang (Minggu) sudah dibawa ke Pandeglang, soalnya Andri asli Pandeglang dan ngekos di daerah UPI,” ujarnya lagi. Bendra dan rekan-rekan Andri, rencananya Senin (2/2) ini akan menggelar tahlilan di Kampus UPI. Sampai saat ini, belum diketahui modus pembunuhan di malam tahun baru tersebut. Namun, informasi tersebut sudah beredar di group-group Blackberry Messenger. Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Wijonarko, dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (1/2), mengakui adanya mahasiswa UPI bernama Andri yang ditemukan tewas di Jalan Cipaganti. “Kejadian tersebut antara pukul 01.30-02.00. Barang-barang Andri seperti dompet, motor, dan handphone sudah menjadi barang bukti yang kami temukan di sekitar TKP. Namun, berdasarkan pemeriksaan saksi, yang juga rekan korban, barang Andri yang hilang berupa Saxophone,” ujar Wijonarko. Menurutnya, pihak kepolisian telah mengamankan lima orang saksi, dua orang di antaranya rekan korban yang ditemui di lokasi kejadian dan sebagian lagi warga sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan pemeriksaan pada saksi yang juga rekan korban, lanjut dia, diketahui bahwa Andri dalam perjalanan pulang menuju kostannya di daerah Setiabudi setelah sebelumnya manggung di Jatinangor. Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) UPI, Suwatno Fachrudin, Andri meninggal lantaran di keroyok sekelompok pemuda di Jalan Cipaganti pada Minggu kemarin. Suwatno mengaku telah berkoordinasi dengan ketua jurusan Seni Musik, pembantu dekan Fakultas Pendidikan dan Bahasa, dan pembantu rektor serta pihak kepolisian untuk mengetahui motif kematian Andri. “Sejauh ini motifnya belum pasti. Wewenang kepolisian untuk menyelidiki hal itu,” katanya. Andri sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin dengan luka tusuk di dada bagian kiri. Suwatno beserta ketua Jurusan Seni Musik, pembantu dekan Fakultas Pendidikan dan Bahasa, dan pembantu rektor serta 150 mahasiswa UPI sempat mendatangi RSHS. “Jenazah Andri sudah dibawa ke Pandeglang (tempat tinggal keluarga Andri) pukul 04.00 kemarin,” ujarnya. Menurutnya, pihaknya akan menjelaskan peristiwa yang menimpa mahasiswanya ini dalam jumpa pers pukul 09.00, Senin (2/1) ini di Kampus UPI. Sekian topik kita sore hari ini. Terima kasih atas perhatian Anda. Selamat sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar