Jumat, 26 April 2013

Dislexia

Dislexia Dislexia adalah suatu penyakit yang disebabkan karena ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Hal ini biasanya dialami oleh anak-anak karena gejalanya sangat nampak ketika anak tersebut masih tumbuh dan berkembang, terutama dalam bangku sekolah dasar. Ciri-ciri anak yang terkena penyakit dislexia adalah sulit mengikuti instruksi, contohnya, anak tersebut disuruh untuk membaca halaman 47, paragraf ke empat, kalimat ke tujuh, anak tersebut tentu akan sangat sulit untuk membaca dan memahaminya. Yang kedua, kata-kata yang dibacanya merupakan musuh baginya, maksudnya, anak yang terkena penyakit ini sulit untuk membedakan huruf-huruf yang hampir sama bentuknya contohnya huruf b dengan huruf d dan bilangan 9 dengan bilangan 6. Selain itu, anak yang terkena penyakit ini beranggapan bahwa huruf-huruf yang ada di depannya seakan-akan menari-nari di depannya, karena dia selalu menggunakan imajinasinya ketika melihat huruf-huruf tersebut. Meskipun penyebab penyakit ini belum pasti tetapi ada kemungkinan bahwa penyakit ini disebabkan oleh masalah genetik atau masalah otak. Anak yang memiliki penyakit ini tidak boleh mengalami tekanan batin serta fisik yang begitu berat karena dapat menyebabkan depresi. Biasanya anak seperti ini cenderung memiliki hobi yang menarik contohnya melukis, jika ia mengalami depresi ini akan menyebabkan terganggunya kreatifitas anak. Penyakit ini dapat diantisipasi dengan memberikan bimbingan khusus yang penuh dengan ketelatenan kepada si anak agar mereka dapat memahami betul perbedaan antara huruf-huruf dan bilangan-bilangan yang mereka anggap sama. Kita harus mengajarinya dengan penuh kasih sayang, buat si anak agar bisa merasakan perbedaan bentuk huruf dan bilangan yang mereka anggap sama dengan cara mengajarinya menulis di atas bak pasir atau dengan menuliskan huruf-huruf dan bilangan-biangan tersebut di tangannya secara perlahan dan halus dengan menggunakan jari telunjuk. Pertama-tama membuat huruf dan bilangan yang sangat besar ukurannya agar mudah dipahami kemudian ajarilah cara menulis yang benar pada buku tulis dengan menggunakan ukuran huruf pada buku tulis. Setelah ia lancar menulis, ajarilah ia untuk membaca dengan perlahan-lahan. Untuk keterampilan berhitung ajaklah anak tersebut untuk belajar sambil bermain contohnya menghitung penjumlahan minus dengan cara naik turun anak tangga, sehingga anak bisa lebih paham dan mudah mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar