Jumat, 26 April 2013

Contoh Pola Pegembangan Paragraf

Nama: Devi Kusuma Nur Huda Kelas: Dik 1A NIM: 1102375 1. Kronologis Semasa kecil, seorang pria cacat sudah belajar berenang, meskipun dengan bantuan orang lain. Pada masa remaja, pria cacat tersebut juga mengikuti lomba olahraga yang terdiri dari lomba berenang ganda dan lomba bersepeda ganda. Saat lomba berenang ganda, pria cacat tersebut berbaring diatas perahu karet sementara rekannya berenang sambil menarik perahu karet tersebut sampai finish. Setelah sampai finish rekan pria tersebut mengangkatnya dari perahu karet dan menaikannya ke sepeda dengan kapasitas dua orang penumpang, untuk melanjutkan lomba yang berikutnya yaitu lomba bersepeda ganda. Para peserta yang lain jauh tertinggal di belakang, hingga detik-detik terakhir pria dan rekannya itulah yang menjadi pemenang. Tak lama setelah acara perlombaan diselenggarakan, tibalah saatnya bagi pria cacat tersebut beserta teman-temannya untuk diwisuda. Pria cacat itu duduk di kursi roda dengan didampingi seorang temannya karena mereka telah menyelesaikan studinya. 2. Spasial (Keruangan) Sebuah ruangan yang sunyi dan sepi bagi seorang pria cacat untuk merenungi masa lalunya. Seorang pria cacat itu memandangi sebuah monitor yang berada disamping tempat tidurnya dengan bertulisan kata “Can.” Dari kata tersebut, dia mengingat-ngingat masa lalunya yaitu semasa kecil, pria cacat tersebut sudah belajar berenang, meskipun dengan bantuan orang lain. Pada masa remaja, pria cacat tersebut juga mengikuti lomba olahraga yang terdiri dari lomba berenang ganda dan lomba bersepeda ganda. Saat lomba berenang ganda, pria cacat tersebut berbaring diatas perahu karet sementara rekannya berenang sambil menarik perahu karet tersebut sampai finish, perlombaan itu dimulai ketika matahari masih bersinar hingga matahari yang mulai tenggelam di ufuk barat, dengan suasana laut yang tenang dan juga laut yang terkena pancaran sinar matahari. Setelah sampai finish rekan pria tersebut mengangkatnya dari perahu karet dan menaikannya ke sepeda dengan kapasitas dua orang penumpang, untuk melanjutkan lomba yang berikutnya yaitu lomba bersepeda ganda. Para peserta yang lain jauh tertinggal di belakang, lomba bersepeda ganda dimulai pada sore hari hingga malam hari, ketika di perjalanan suasana begitu sepi tetapi ketika hendak mencapai finish suasana menjadi riuh dengan gemuruh penonton yang bersorak-sorai, hingga detik-detik terakhir pria dan rekannya itulah yang menjadi pemenang. Tak lama setelah acara perlombaan diselenggarakan, tibalah saatnya bagi pria cacat tersebut beserta teman-temannya untuk diwisuda. Pria cacat itu duduk di kursi roda dengan didampingi seorang temannya sambil tersenyum bahagia karena mereka telah menyelesaikan studinya. 3. Ilustrasi Sebuah ruangan yang sunyi dan sepi bagi seorang pria cacat untuk merenungi masa lalunya yang bahagia. Seorang pria cacat itu memandangi sebuah monitor dengan bertulisan kata “Can.” Dari kata tersebut, dia mengingat-ngingat masa lalunya yaitu ketika pria cacat tersebut sedang belajar berenang di sebuah kolam renang beserta seorang ibu yang mendampinginya didalam kolam, disaat ia mengikuti lomba berenang ganda yang dimulai ketika matahari masih bersinar hingga matahari yang mulai tenggelam di ufuk barat, dengan suasana laut yang tenang dan semilir angin yang lembut dan juga laut yang terkena pancaran sinar matahari, serta lomba bersepeda ganda yang dimulai pada sore hari hingga malam hari dengan suasana malam yang sepi dan hanya ada sedikit penerangan, tetapi ketika hendak mencapai finish suasana menjadi terang dan riuh dengan gemuruh penonton yang bersorak-sorai. 4. Perbandingan Seorang pria cacat bisa memacu hidupnya untuk melakukan hal-hal yang biasanya diakukan oleh manusia normal. Cacat bukanlah hal yang bisa menghalangi kita untuk tidak berprestasi. Pria cacat tersebut bekerja sama dengan temannya yang normal untuk mengukir prestasi. Salah satunya adalah memenangkan perlombaan ganda dan bersepeda ganda. Sehingga tidak menutup kemungkinan orang cacat bisa lebih berprestasi dibandingkan dengan manusia normal yang tidak memiliki semangat yang tinggi seperti yang dimiliki oleh pria cacat tersebut. 5. Sebab-akibat Sebuah semangat yang dimiliki oleh seorang pria cacat untuk bisa melakukan hal yang biasanya dilakukan oleh manusia normal. Berbagai perlombaan ia ikuti. Berbagai usaha ia lakukan untuk mengukir prestasi. Dan usahanya itu menghasilkan hasil yang memuaskan. Pria cacat itu berhasil memenangkan pertandingan dan disamping itu, ia pun berhasil menyelesaikan studinya. 6. Umum-khusus Berawal dari kata “Can.” Itulah sebuah kata yang menginspirasi seorang pria cacat untuk melakukan hal-hal yang selayaknya dilakukan oleh manusia normal. Dari kata tersebut menghadirkan semangat untuk mengukir prestasi. Berawal dari mengikuti perlombaan berenang ganda dan bersepeda ganda, dan itu menjadi prestasi pertamanya yang membanggakan. Dan prestasi kedua ia dapatan ketika ia telah selesai menyelesaikan studinya. Itulah hal yang sangat membanggakan bagi pria tersebut dan sebagai titik tolak untuk terus mengukir prestasi yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar